Pantai Kuta terletak di kabupaten Lombok Tengah di sisi selatan. Berjarak tempuh sekitar 1,5 jam perjalanan dari Mataram atau 15 menit dari Desa Sasak Sade. Kali ini adalah kunjungan kami yang kedua. Kunjungan yang pertama kami lakukan beberapa hari lalu setelah dari Desa Sade, ceritanya ada di sini. Saat itu kami tidak jadi main di pantai Kuta karena kekurangan duit cash dan kawasan seputaran Kuta mati listrik. Jadi nggak bisa pake ATM. Duit saat itu hanya cukup buat beli bensin saja. Hahaa..

Kunjungan yang kedua ini, saya bersama istri berangkat dari kosan di Rembige, Mataram sekitar jam 9 pagi. Perjalanan lancar, karena memang lalu lintas di Lombok nggak ada yang namanya macet, ditambah saya sudah pernah melakukan perjalan menuju Kuta tentunya. Sampai di pantai Kuta sekitar jam 10.30. Saya mencari tempat yang teduh untuk memarkir motor dan cukup membayar 5 ribu ke penjaga parkir.

Pantai ini memiliki pasir putih dengan butiran-butiran seperti bubuk merica. Dengan air jernih dan bebatuan besar di tengah pantai. Pantai ini diapit deretan bukit di sisi kiri dan kanan. Di sepanjang pantai terdapat berugak-berugak buat neduh. Di sini panas banget! Cocok tuh bule-bule pada berjemur santai sambil baca buku. Saya sih mending ngadem. Selain berugak, ada juga lapak-lapak yang menjajakan dagangannya seperti kelapa muda. Namun saat itu banyak lapak yang kosong, mungkin hanya jualan saat weekend saja.

Pantai Kuta Mandalika Lombok
Jalan santai di pantai Kuta Lombok

Di pantai ini banyak ibu-ibu pedagang keliling yang menjajakan kain khas Lombok. Ibu-ibu ini berasal dari Desa Sade dan juga dagangannya yang dibawa itu, dengan harga yang lebih murah! Dan sekalinya satu orang kita beli dagangannya, teman-temannya bakalan ngikuti kemanapun kita melangkah. Wajarlah namanya juga usaha. Cukup ditolak dengan halus mereka pergi kok, tapi nolaknya berkali-kali ya. Hahaa..

Pantai Kuta Lombok

Sekitar setengah kilometer kami berjalan ke arah timur, situasi sudah sangat sepi dari aktivitas pengunjung. Ngadem santai di berugak sambil ngemil. Sesekali tiduran menikmati hembusan angin pantai. Pukul 12 siang kami memutuskan untuk kembali ke parkiran dan mencari makan di seputaran jalan menuju pantai. Di sepanjang jalan banyak terdapat kafe, minimarket, warung makan, atm, penginapan, maupun penjual bensin eceran.

Lokasi Pantai Kuta Lombok

Tanjung Aan dan Bukit Merese

Setelah salat dan makan siang, kami melanjutkan perjalanan menuju Tanjung Aan. Lokasinya berada sekitar 7 km dari pertigaan Jl. Raya Kuta tempat kami makan. Akses jalan menuju Tanjung Aan sungguh menyenangkan. Sepanjang jalan bukit-bukit kecil menghiasi perlanan kami. Kondisi jalan sangat mulus. Sampai akhirnya masuk ke area jalan menuju pantai, kondisi aspal bergeronjal dan banyak lubang. Sebelum masuk ke area parkir kita harus membayar tarif parkir 5 ribu rupiah untuk motor. Begitu kami melewati pintu parkir tampaklah pantai dengan pasir yang begitu putih, sangat putih. Dari kejauhan saya kira itu tanah kapur. Wkwkww…

Pantai Tanjung Aan ini berpasir sangat lembut, dengan warna yang sangat putih ditambah serpihan karang yang berwarna merah seperti di Pantai Pink. Di sini terdapat beberapa perahu nelayan yang siap mengantar kita menuju Batu Payung dan destinasi lain. Begitu sampai di pantai pasti ada kok nelayan yang nawarin jasa perahunya. Setidaknya sediakan duit 200 ribu kalau mau nyebrang-nyebrang ke tempat lain.

Tanjung Aan Lombok
Pasir putih Tanjung Aan yang putih sekali dan selembut bedak
Tanjung Aan Lombok
Kapal nelayan yang lagi ngetem nunggu penumpang di Tanjung Aan

Berpisah dari pak nelayan tersebut kami lanjut jalan-jalan di pantai ke arah barat menuju ke Bukit Merese. Di seputaran pantai ini terdapat banyak pohon pinus. Jadi meskipun cuaca panas kita tetep bisa neduh di situ. Sebelum mendaki bukit kami melewati parkiran bus, kemudian mulai nanjak dikit. Kalau siang hari begini rasanya panas banget! Tapi asik!

Bukit Merese Lombok
View di Bukit Merese, Lombok

Di bukit ini kita bisa melihat beberapa sapi sebelum sampai ke puncaknya. Pemandangan dari atas bukit sangat memanjakan mata. View 360 derajatnya sungguh amazing kalo kata bule. Angin berhembus kencang yang lumayan bisa mengurangi rasa panas. Dari puncak bukit tentunya bisa melihat pantai Tanjung Aan yang berada di bawahnya. Di sisi selatan terlihat Batu Payung. Di sisi barat terlihat deretan bukit pantai Seger. Di sisi utara terhampar perbukitan desa Kuta. Pasti asik kalo nongkrong di sini pagi atau sore hari. Karena kami berada di sini siang hari, jadi nggak lama-lama deh. Hahaa…

Tanjung Aan dan Bukit Merese Lombok
Ngadem di bawah pohon, yang di depan itu adalah bukit Merese

Puas di bukit Merese kami pun kembali turun. Duduk-duduk santai aja di bawah pohon pinus, ngemil-ngemil sambil ngeliatin anak-anak yang main air. Oh iya, di sini juga banyak ibu-ibu pedagang keliling yang menjajakan kain khas Lombok seperti waktu di Kuta tadi dengan harga yang sama. Menjelang sore kami pun pulang, kembali ke Mataram. Di Lombok ini kalau abis magrib jalanan gelap dan sepi, kecuali beberapa spot di kota Mataram dan Trawangan.

Lokasi Tanjung Aan dan Bukit Merese

Tips Belanja

Kalau trip kalian menjadwalkan kunjungan ke desa Sade dan pantai Kuta, dan kalian ingin belanja kain Lombok, maka hal di bawah ini bisa dijadikan pertimbangan:

  1. Kalau prioritas kalian adalah harga yang lebih murah tanpa mikirin motif kain dan warnanya, lebih baik belanjanya di pantai Kuta atau Tanjung Aan.
  2. Kalau mau pilihan lebih banyak, motif kain dan warna yang beragam, lebih baik belanjanya di Desa Sade saja.

Hai, saya Nasir, seorang freelance designer yang suka jalan-jalan. Dengan bekerja secara independen di beberapa design marketplace, membuat saya bisa membawa pekerjaan kemanapun saya pergi.

2 Comments

  1. Wah kalo saya malah kebalikannya bang, hehe. Mian ke Tanjung Aan sama Merese dulu, baru pulangnya ngelewatin Kuta. Tapi gak mampir karena udh keburu exhausted duluan, apalagi pas Ramadhan waktu itu wkwk.

    Setuju banget sama katanya bule itu! Senang banget lihat hamparan bukit diselimuti rerumputan kering kecoklatan. Kalau selama ini di Malang mah udah sering lihat yang hijau2. Vibe di Merese tuh beda, enchanting pokoknya!

    • Nasir Udin Reply

      Wah kalo buka puasa di Kuta asik tuh kayaknya. Hahaa
      Pas padang rumputnya kecoklatan gitu kayak madagaskar 😀
      Btw, kalo pas musim hujan kayaknya bakalan ijo deh.

Reply To Zahrah Nida Cancel Reply

Scroll top