Seusai kepulangan dari camping di Gili Trawangan, kami langsung berencana untuk camping lagi di pulau yang berbeda. Gili Kondo. Terletak di seberang timur pulau Lombok, pulau ini masih tergolong sepi dan merupakan salah satu destinasi favorit untuk beach camp karena pantainya yang bagus serta ombaknya yang tenang. Begitulah info yang saya dapat ketika dulu mampir ke Rumah Singgah Lombok.

Kalau kemarin ke Gili Trawangan kami menghindari weekend, kali ini ke Gili Kondo harus pas weekend. Nggak kebayang aja kalau nyebrang ke sana cuma berdua bakal kena tarif berapa. Hahaa.. Tempat yang biasa digunakan untuk menyeberang ke Gili Kondo ini adalah pelabuhan Padak Guar.

Hari Sabtu siang kami berangkat dari Mataram. Perjalanan dari Mataram ke Padak Guar memakan waktu tempuh sekitar 2 jam. Kami berkendara ke arah timur cukup dengan mengikuti petunjuk jalan menuju Pelabuhan Kayangan. Hingga ketemu petunjuk arah ke Sambelia, kami ngikut arah tersebut sampai menemui pepohonan purba yang sangat besar-besar.

Di situ kami hampir sampai ke Padak Guar. Maju lagi sampai ketemu papan arah Gili Lampu di sebelah kanan jalan. Masuk ke jalan tersebut sampai mentok, sampailah kami di parkiran Padak Guar.

Di sana kami bilang mau parkirnya nginep, dan kami diarahkan untuk menuju area yang berbeda. Ada seorang bapak yang sangat baik yang menyambut kami dan juga pengunjung-pengunjung lainnya serta mengarahkan kami ke loket registrasi.

Di loket tersebut kami bilang mau ngecamp, alias kapalnya antar-jemput, alias bukan satu kali pulang-pergi. Awalnya kami ditawari kapal antar-jemput seharga 350 ribu untuk berdua. Tuh kan mahal! 😀

Saya langsung minta untuk diikutkan ke rombongan lain. Akhirnya kami diikutkan ke rombongan wisatawan sore itu, dan untuk pulangnya besok diikutkan ke rombongan yang sudah camping di sana, dengan biaya 100 ribu berdua. Oke deal!

Sambil nunggu rombongan wisatawan-yang-akan-kami-tumpangi datang, kami nge-es teh dulu di warung yang berada di seberang loket. Sekitar hampir 1 jam nunggu, akhirnya kami berangkat.

Gili Lampu Padak Guar
Tempat kita mau nyebrang ke Gili Kondo

Perjalanan dari Gili Lampu (Padak Guar) tidak langsung menuju Gili Kondo. Kapal kami jalan-jalan dulu mengelilingi Gili Bidara. Tampak agak jauh ada Gili Petagan, dan lebih jauh lagi tampak Pulau Kenawa dengan Pulau Sumbawa di belakangnya.

Ngobrol-ngobrol dengan kapten kapal, beliau memberitahu bahwa kami bisa ke Pulau Kenawa dari Padak Guar, tapi jelas mahal di ongkos yaitu 1,5 juta! Kalau mau ke sana ya lebih baik lewat Pelabuhan Kayangan.

Gili Bidara Lombok
Mengelilingi Gili Bidara duluu
Daratan Gili Kondo Dari Laut
Gili Kondo sudah keliatan

Setelah 30 menit mengarungi ombak yang agak besar, kami sampai di Gili Kondo. Sebelum turun dari kapal, saya sempat dipertemukan dengan kapten kapal yang akan menjemput kami besok. Ikut dengan rombongan lain jam 9 pagi. Oke, berarti besok tinggal cari kapal yang ditunjukkan oleh bapak itu.

Gili Kondo Lombok Timur
Sampai di GIli Kondo

Pantai Gili Kondo ini mempunyai ombak yang tenang dengan air jernih seperti kristal. Kami berjalan ke arah selatan ke deretan batu yang menjadi ciri khas gili ini. Duduk-duduk sambil makan-makan. Sampai akhirnya tas carrier kami tinggalkan, kami mulai jalan dan berlarian menyusuri pantai.

Tekstur pasir di sini berbeda-beda, ada yang lembut seperti bedak, ada pula yang butiran-butiran seperti merica. Di sisi selatan pulau ini terdapat pulau lain yang jika kondisi laut surut kita bisa menyeberang ke sana hanya dengan jalan kaki. Sebelum sampai ke situ kami melihat banyak karang menumpuk berserakan di tepi pantai.

Gili Bidara Tampak Dari Gili Kondo
Dari tempat kami nyantai, kelihatan Gili Bidara
Tumpukan Karang di Gili Kondo
Tumpukan karang di Gili Kondo

Kami lanjut berjalan mengelilingi pulau. Saat itu sudah menjelang sunset. Matahari yang mulai bersembunyi mampu membentuk siluet gunung Rinjani dan bukit Sembalun. Jadi sunset ini bukanlah sunset yang sebenarnya. Hanya matahari tertutup gunung di sisi barat, dan langit belum gelap.

View Gunung Rinjani dari Gili Kondo
View Gunung Rinjani dari Gili Kondo

Sebelum gelap, kami langsung kembali ke area pantai dimana tadi kami meninggalkan tas carrier. Saya mulai mendirikan tenda. Angin di tepi pantai sore itu kenceng banget! Tenda yang sudah berdiri akhirnya saya bongkar… wkwkwk. Ragu untuk mendirikan tenda di tepi pantai, kami pun pindah ke area tengah yang ada sedikit peohonan agak tinggi.

Dari tempat tersebut lumayan dekat dengan warung dan mushola. Tenda telah berdiri. Aman dari terpaan angin. Banyak juga rombongan lain yang mendirikan tenda di sini.

Tenda Camping di Gili Kondo

Malam hari di Gili Kondo terasa semarak saat itu. Api unggun, kembang api, dan riuh obrolan para pengunjung saling bersahutan. Kami berdua menghampiri warung berniat mencari makan malam. Ternyata di sana tidak menjual nasi, menu makanan hanya ada mi instan. Kalau sama-sama makan mi instan, ya mending saya masak sendiri di tenda.

Sebelum kembali ke tenda, kami sempat jalan-jalan dulu di pinggir pantai. Ternyata ombak di sini sangat tenang. Saking tenangnya, ada beberapa orang yang berani tidur di pinggir pantai beralaskan tikar. Kami pun kembali ke tenda, menikmati suasana malam di gili itu. Hingga akhirnya tertidur.

Pagi Hari di Gili Kondo

Sunrise di Gili Kondo
Sunrise di Gili Kondo

Pemandangan pagi itu sangat cantik. Berlatar pulau Sumbawa, ombak yang tenang berpadu dengan warna langit kuning gradasi jingga. Suasana yang sangat asik buat jalan-jalan dari pantai hingga ke tengah pulau. Di area tengah pulau ini didominasi oleh vegetasi sabana dan pepohonan yang mengering.

Pohon Kering GIli Kondo
Vegetasi di Gili Kondo

Puas jalan-jalan, kami bersiap-siap untuk packing. Ngopi pagi sambil packing pelan-pelan. Tidak biasanya saya packing tenda pagi-pagi. Belum jam 9 pagi, kami sudah siap di tepi pantai. Ternyata kapal yang menjemput kami sudah datang. Tinggal nunggu penumpangnya komplit aja.

Setelah itu pulang deh.

Pohon Purba Big Tree Sambelie LombokTiba di Gili Lampu (Padak Guar) pukul setengah 10 pagi. Bayar parkir inap 3 ribu rupiah, dan kami melanjutkan perjalanan ke Big Tree Sambelie yang kami lewati saat perjalanan berangkat.

Cukup membayar parkir 5 ribu rupiah, kita bisa masuk ke area pepohonan purba yang super besar. Pepohonan langka ini memiliki ketingian sekitar 40-50 meter dengan lingkar batang sekitar 5 pelukan orang dewasa. Di beberapa pohon ada lubang-lubang eksotis yang disebabkan karena kayunya lapuk.

Tak lama di sana, kami pun segera pulang karena badan sudah lengket kena ‘air garam’ di GIli Kondo.

 

 

 

Lokasi Pelabuhan Padak Guar (Gili Lampu)

Hai, saya Nasir, seorang freelance designer yang suka jalan-jalan. Dengan bekerja secara independen di beberapa design marketplace, membuat saya bisa membawa pekerjaan kemanapun saya pergi.

Write A Comment

Scroll top