Unlocking Indonesia’s Treasure, sebuah tagline melekat di badan campervan yang sedang parkir di depan Warunk Upnormal. Semua mata pun tertuju padanya. Iyes beneran, semua orang ngeliatin truk yang lagi parkir di depan kafe ini!

Yup, mobil van tersebut adalah milik Keluarga Kusmajadi. Saat ini mereka sedang dalam perjalanan keliling Indonesia. Dan kini sedang mampir di kafe yang berada di kawasan Renon – Denpasar ini, yang memang sebelumnya saya sudah janjian dengan beliau.

Keluarga Kusmajadi di Warunk Upnormal Denpasar
Tuh kan, pada ngeliatin semua! (foto:desainermales.com)

Jadi ceritanya, sekitar akhir Januari kemarin saya melihat Keluarga Kusmajadi ini sudah menyeberang ke Bali. Tentunya melalui Instagramnya yang memang sudah saya ikuti sejak awal keberangkatan.

Waktu pertama janjian, saya pinginnya sih ikut camping bareng ketika mereka bermalam di Danau Buyan atau Tamblingan. Namun sepertinya direct message saya tenggelam dan terlewatkan. Haha.

Dan akhirnya kita bisa janjian untuk ketemu di Denpasar. Pilihan pun jatuh di tempat ngopi. Di sini saya mulai ngobrol bareng Pak Dodi, Bu Melati, Hakim, dan Sabiya.

Ngopi Bareng di Upnormal
Ditraktir Keluarga Kusmajadi ngopi bareng di Warunk Upnormal. (desainermales.com/ foto by: Mbak-mbak di sebelah meja)

Tentang Ide Keliling Indonesia

Jadi, proyek keliling Indonesia ini sebenarnya adalah ide dari Bu Melati. Kemudian dari ide tersebut tentunya mulai muncul banyak pertimbangan. Bagaimana dengan pekerjaan mereka? Bagaimana dengan sekolah anak-anak? Bagaimana kalau nanti hidup susah? Dan segudang asumsi lainnya.

Pada akhirnya, segala pertimbangan tersebut bisa mereka hadapi. Tulisan dari sahabat Bu Melati ini menjabarkan tentang semua solusinya, ada di julianadewi.com. Sebagian besar yang Bu Melati ceritakan kepada saya ada di situ. You better check it, guys!

Pak Dodi dan Bu Melati akhirnya memantapkan hati untuk resign dari perusahaan tempat mereka bekerja. Pak Dodi ini sebelumnya bekerja sebagai salah satu kepala di stasiun TV di Malaysia. Dan Bu Melati bekerja di sebuah perusahaan perminyakan. Kemudian si Hakim dan Sabiya mulai menjalani home schooling. Oh, lebih tepatnya travel schooling!

Pengerjaan Motorhome dan Biaya Perjalanan

Keluarga Kusmajadi
Foto bareng Keluarga Kusmajadi di depan motorhome mereka. (desainermales.com/ foto by: Kang Parkir)

Setelah mantap untuk mewujudkan proyek ini, Keluarga Kusmajadi mulai menentukan kendaraan apa yang akan mereka gunakan. Tentunya kendaraan yang tangguh untuk berkeliling Indonesia selama satu tahun. Awalnya sih terbesit untuk menggunakan Mitsubishi Pajero, Xpander, atau Triton. Namun mobil-mobil tersebut tidak bisa mengakomodasi semua kebutuhan dasar selama perjalanan. Mentok cuma bisa buat tidur sekeluarga.

Dengan mencari berbagai macam referensi, akhirnya Pak Dodi memutuskan untuk membangun sebuah motorhome, dengan basic menggunakan truk Mitsubishi Fuso (FE-71 L). Lengkap dengan kabin belakang yang dimodifikasi menjadi sebuah ‘rumah’.

Interior motorhome
Dapur di dalam motorhome. (foto:desainermales.com)

Proses pengerjaan motorhome ini dilakukan oleh karoseri dari Bogor. Pengerjaan memakan waktu sekitar tujuh bulan, terhitung sejak Februari 2018. Total biaya yang dihabiskan sekitar 700 juta. Biaya tersebut sudah lengkap untuk membeli armada dan kontainer seisinya. Jadi, di dalam motorhome ini terdapat tempat tidur, toilet, dapur, mesin cuci, ac, sofa, lemari dan kabinet. Tak lupa tandon air, panel surya, dan dua sepeda!

Motorhome Keluarga Kusmajadi
Di atas ada tempat tidur. Di bawahnya difungsikan sebagai ruang kerja & belajar yang bisa dilipat menjadi tempat tidur. (foto:desainermales.com)

Oh ya, motorhome milik Keluarga Kusmajadi ini juga sering dijadikan referensi para traveller luar negeri yang juga ingin membangun mobil penjelajah, loh! Banyak orang luar yang sering menanyakan tentang kendaraan ini.

Dan btw, motorhome ini adalah motorhome ke-dua yang dibuat oleh si pihak karoseri. Lalu motorhome yang pertama punya siapa hayo? Kabarnya sih motorhome pertama adalah milik seorang pensiunan. Namun tak ada kabar tentang penjelajahannya.

Untuk lebih jelasnya apa saja isinya, kita bisa melihatnya di channel Youtube Keluarga Kusmajadi berikut.

 

Awal perjalanan dilakukan pada tanggal 3 September 2018 dari Pondok Cabe, Tangerang. Mulanya mereka ingin berangkat pada tanggal 17 Agustus, biar gampang mengingatnya. Namun karena truknya belum siap, keberangkatan pun agak tertunda.

Perjalanan ini sudah terencana dengan baik, khususnya dalam hal biaya. Bu Melati bercerita bahwa beliau telah menganggarkan dana untuk semua penyeberangan antar pulau. Bahkan telah menyiapkan dana untuk menginap di hotel untuk 365 hari! Sekedar jaga-jaga jika tidak bisa mendapatkan tempat untuk memarkir motorhome-nya.

Yang Dicari dari Keliling Indonesia

Dalam proyek Unlocking Indonesia’s Treasure ini, Keluarga Kusmajadi ingin jalan-jalan sambil belajar hal-hal baru di tempat-tempat baru. Yang tentunya hal tersebut juga menjadi sarana untuk mendidik anak-anaknya.

“Culture. History. Hero. Wisdom.”

Bentang alam Indonesia yang indah, sejarah dan budayanya yang beraneka ragam, kearifan lokal, serta local hero di tiap daerah yang dikunjungi akan memberi kita pengalaman yang luar biasa.

Selama perjalanan, mereka bisa menginap di berbagai macam tempat. Mulai dari pom bensin, rumah kerabat, tepi danau, pantai, hotel, lahan kosong, depan restoran, hingga dijamu oleh tokoh daerah setempat selama berhari-hari. Wow!

Salah satu pengalaman yang berkesan ialah ketika mereka dijamu di rumah seorang Pedanda (pendeta Hindu) di Tabanan, Bali. Mereka diberi tempat tinggal di sana dan juga makanan halal selama 3 hari. Bahkan ketika ada upacara Ngaben, mereka diajak.

Ngopi Bareng Jilid 2, di Lombok

Sekitar tiga minggu kemudian, saya dan istri berkesempatan untuk bertemu lagi dengan Keluarga Kusmajadi. Namun kali ini tidak bersama Hakim & Sabiya. Sepertinya Pak Dodi dan Bu Melati ingin ‘kencan’ berdua saja. Beliau mengendarai sepeda motor dari kawasan Senggigi menuju Mataram. Dan kali ini kami bertemu dan ngopi bareng di Mataram Mall.

Di sini beliau bercerita tentang proyek pengerjaan rumah semi permanen di Teluk Nara. Berminggu-minggu beliau tinggal di sana untuk membantu para korban gempa Lombok.

Selain itu, Hakim dan Sabiya pun mencoba pengalaman baru untuk jalan sendiri di Gili Trawangan, mencari makan sesuai bujet mereka, dan kembali lagi ke Teluk Nara.

Kalau kita melihat postingan di instagram @Keluarga Kusmajadi, kita juga bisa melihat Hakim dan Sabiya mengajar Bahasa Inggris dan pengetahuan umum tentang Indonesia pada anak-anak di sekitar tempat mereka tinggal sementara. Hal-hal yang mereka lakukan itu tentunya tidak akan didapat di sekolah konvensional.

Nah, kalian penasaran dengan perjalanan seru keluarga ini? Kalian bisa ikuti akun Instagram dan channel Youtubenya. Atau jangan-jangan kalian juga bercita-cita untuk keliling Indonesia? Cuuzz mulai planning dari sekarang! Jangan lupa juga baca catatan perjalanan lengkap mereka di blog Keluarga Kusmajadi.

Saya sendiri merasa senang bisa bertemu dan terinspirasi dari kisah perjalanan mereka. Semoga nanti bisa dipertemukan lagi, namun giliran saya yang berkeliling Indonesia! Amin.

Kalau kamu merasa tulisan ini bermanfaat, boleh dong klik tombol share di bawah 🙂

See you on the next post!

Hai, saya Nasir, seorang freelance designer yang suka jalan-jalan. Dengan bekerja secara independen di beberapa design marketplace, membuat saya bisa membawa pekerjaan kemanapun saya pergi.

4 Comments

  1. Indie Agni Reply

    Wah seru tuh sekeluarga traveling pake motorhome. Btw, kalo pas musim pandemi gini gimana kabarnya ya?

Reply To Nasir Udin Cancel Reply

Scroll top